Sekarang tanggal 29 Juli 2018, dua hari lagi tepat setahun sejak lahirnya Ahmad Ibrahim Risyad, tidak lain dan tidak bukan adalah seorang anak kicik yang sekarang sudah mengubah kehidupanku yang tadinya seorang cucu-anak-istri jadi ibuk gendot (please focus to "ibuk" word, instead of "gendot" word 😆)
Setahun kemarin-Hari Sabtu-adalah hari dimana seharusnya kontrol untuk minggu terakhir sebelum due date. Oh ya, untuk anak pertama ini total aku berkenalan dengan 4 obgyn. Dokter pertama adalah dokter yang menyatakan secara jelas bahwa aku beneran hamil. Namun ngga lanjut lagi dengan beliau karena kebetulan di minggu kelima aku flek habis dinas. Habis gitu random aja ke dokter yg lagi praktek di RS yang sama. Ternyata dapet info kalo dokter pertama tadi kan memang sudah sepuh ya, dan beliau pernah ketiduran waktu ada pasien konsul di ruang praktek dongg. Mungkin sliut-sliut sementara kali yah. Tapi kan jadi was-was juga.
Dokter kedua adalah dokter yang mengawal proses kehamilan kemarin selama di Surabaya. Seandainya lahiran di Surabaya aku mau sama dokter ini juga. Namun karena udah planning dari awal kalo mau lahiran di Malang, jadilah cuma sampai minggu ke-36 konsulnya. The best obgyn ever menurutku. Orangnya cerewet sih, namun dia detail dan telaten sama pasiennya one by one.
Dokter ketiga adalah dokter yang diplanning akan membantu proses lahiran. Namun lama-lama ngga sreg dengan beliau karena durasi konsul tiap kontrol yang super singkat dan super ga detail. Beda banget dengan dokter kedua, apalagi karena udah kebiasaan konsul lama dan bisa nanya segala macem. Perkiraan HPL dokter kedua dan ketiga selisih satu minggu, lebih lambat yang ketiga. Di saat udah minggu ke-40 yang harusnya udah due menurut dokter kedua, menurut dokter ketiga dengan santainya masih disuruh nunggu satu minggu lagi. Tepat setahun kemarin, jam-jam malam begini kami cari second opinion dengan pergi ke dokter siapapun yang sedang praktek di RS Hermina. Ternyata dokter keempat ini setipe dengan dokter kedua dan perhitungan beliau harusnya aku juga udah due minggu itu.
Dan dimulailah hari-hari amazing jelang lahiran yang super cepat dan super random. Alhamdulillah sudah lewat setahun, banyak hal terjadi selama ini dengan segala plus minus dan suka dukanya. Perjalanan masih panjang, masih ada banyak cerita yang akan dibuat. Setahun yang mengajarkan banyak hal dan mengubah banyak hal juga. Kalau aku masih ada jeda antara nikah dan hamil. Itu aja rasanya masih nano-nano. Salut dengan teman-teman di luar sana yang sanggup beradaptasi dengan keadaan antara nikah-hamil-melahirkan dalam kurun waktu yang cepat dan berturut-turut. Anyway, I'm a mom now and my son is starting to be a toddler. Namanya hidup adalah proses. Aku belajar jadi ibuk, anak kicik juga belajar tumbuh jadi batita. Ngga ada yang sempurna, kami semua tumbuh dan berkembang bersama. Happy weekend everyone 😊