SELF FINANCIAL PLANNING STORY - THE FIRST WORK LIFE

INSTITUT IBU PROFESIONAL KELAS BUNDA SAYANG SESI #8

Tantangan 10 hari level #8

MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
#Day1
#28Jun18

Untuk tema mendidik anak cerdas finansial sejak dini kali ini seharusnya saya masuk di kategori anak usia dini (< 7 tahun). Namun berhubung anak saya masih 11 bulan dan belum tahu soal uang sama sekali, jadi saya memilih untuk mengambil tantangan pengalaman diri saya sendiri untuk mengelola keuangan.

Kebetulan tantangan kali ini adalah dimulai di akhir bulan a.k.a waktunya gajian, dimana kertas kerja pengelolaan keuangan diupdate dan difollow up pelaksanaannya. Namun saya akan menceritakan mengenai pengelolaan keuangan ini secara berurut saja.

Jujur saja selama saya bekerja sudah 8 tahun ini, saya baru benar-benar bersentuhan dengan usaha pengelolaan keuangan pribadi di tahun keempat bekerja (which is too late). Itupun triggernya adalah pernikahan dimana momen tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jadilah usaha pengelolaan keuangan baru jalan di tahun keempat dan sekalipun saat ini sudah jalan empat tahun dari pertama kali dimulai, pelaksanaannya masih super jauh dari kata sempurna. Masih banyak pelanggaran dan kebocoran di sana sini, sekalipun saya adalah orang dengan latar belakang accounting (what a shame 😑)

Tahun pertama dan kedua bekerja di Jakarta dengan lingkungan teman-teman yang sudah bersama-sama sejak kuliah hingga bekerja,jujur tidak ada pembatas sama sekali dalam hal keuangan. Masih baru awal-awal kerja dan lagi seneng-senengnya punya duit sendiri, tahu lah gimana rasanya jadi hedon sementara (jangan sampai hedon keterusan, amit-amit 😣). Dua tahun pertama saya bekerja di salah satu kantor akuntan publik Big 4 dan masuk dalam group plantation dan manufacture. Kebetulan pula klien yang kami audit adalah perusahaan yang berada di luar pulau. Saya harus merasakan berbulan-bulan melakukan audit di Sumatra dan hanya beberapa minggu di Jakarta untuk kembali lagi ke Sumatra. Memang gaji utuh karena hanya mengeluarkan biaya kos (yang tentu saja kamarnya kosong tidak ditempati hanya titip barang). Namun sekali ke Jakarta, berkantor di Jakarta selama beberapa minggu dan meet up dengan teman-teman itulah waktunya  uang di ATM mengalir deras keluar entah kemana.

Sebenarnya untuk profesi dengan background bidang saya, bekerja di kantor akuntan publik adalah salah satu profesi yang cukup menggiurkan dari sisi salary. Pun demikian dari sisi experience, business process, opportunity, saya rasa semuanya bagus dan berprospek ke depannya. Namun kembali lagi, pekerjaan adalah masalah pilihan dan passion. Dua tahun kemudian saya resign ke perusahaan airline sampai saat ini. Dan kalau diingat-ingat, tabungan hasil bekerja dua tahun pertama itu sungguh tidak seberapa dibanding pemasukan yang saya dapatkan selama dua tahun. Begitulah jadinya kalau keuangan diri sendiri tidak dikelola dan direncanakan dengan baik. Saya harus mengambil hikmah dari hal ini.

2 comments:

  1. mbak aan, mau dong tips mengelola keuangan untuk diri sendiri. wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha..blm ada tips dan trik khusus nih ris. yang paling penting mah komitmen dan kekuatan menahan diri 😅

      Delete