Si keponakan adalah mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia. Ada satu lagi keponakan yang ambil jurusan sama tapi baru masuk kuliah. Just wonder sih, apa yang bakal aku hadapi kalau aku memilih jadi mahasiswi jurusan yang sama yah? Mungkin aku akan sangat sering berhubungan dengan majas, karya sastra, istilah kebahasaan semacam diksi dkk yang mengingatkan pelajaran Bahasa Indonesiaku waktu SMA 😆. Pelajaran Bahasa Indonesia waktu itu justru jadi mata pelajaran cukup menegangkan karena guru yang mengajar punya standar cukup tinggi. Sistem pembelajaran dan soal-soalnya sophisticated, Bahasa Indonesia terasa jadi pelajaran yang sama susahnya seperti pelajaran ilmu pasti macam matematika fisika dan kimia 😑.
Sekalipun begitu, ada satu puisi di buku pelajaran Bahasa Indonesia waktu itu yang cukup iconic dan membekas di hati karena isinya menurutku dalam dan patut direnungkan. Di tengah dunia orang dewasa yang saat ini sudah mulai dijalani dan dirasakan asem manisnya, lirik-lirik puisi ini cukup menyentuh dan patut diambil hikmahnya.
Menyesal
oleh: Ali Hasjmi
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di pagi hari
Menuju arah padang bakti
0 comments:
Post a Comment